Jumat, 03 Oktober 2014

Tugas 1 Penalaran





PENGERTIAN PENALARAN




  Penalaran adalah  suatu proses berpikir yang logis dengan berusaha menghubung-hubungkan fakta untuk memperoleh suatu kesimpulan. Cara menghubungkan fakta-fakta tersebut harus benar agar simpulan yang dihasilkan benar.


Pengertian  penalaran menurut para ahli :

Bakry (1986:1) menyatakan bahwa Penalaran atau Reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui.

Suriasumantri (2001:42) mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.

Keraf (1985:5) berpendapat bahwa penalaran adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden, menuju kepada suatu kesimpulan.



Macam – macam Penalaran :

PENALARAN INDUKTIF
Metode penalaran induktif adalah adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secaracanggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala. Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.

a. Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah gejala atau peristiwa yang serupa untuk menarik kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala atau peristiwa itu. Generalisasi diturunka dari gejala-gejala khusus yang diperoleh melalui pengalaman, observasi, wawancara, atau studi dokumentasi. Sumbernya dapat berupa dokumen, statistik, kesaksian, pendapat ahli, peristiwa-peristiwa politik, sosial ekonomi atau hukum.
Contoh :
Berdasarkan pengalaman, seorang ibu dapat membedakan atau menyimpulkan arti tangisan bayinya, sebagai ungkapan rasa lapar atau haus, sakit atau tidak nyaman.

b. Analogi
Analogi adalah suatu proses yag bertolak dari peristiwa atau gejala khusus yang satu sama lain memiliki kesamaan untuk menarik sebuah kesimpulan. Karena titik tolak penalaran ini adalah kesamaan karakteristik di antara dua hal, maka kesimpulannya akan menyiratkan ”Apa yang berlaku pada satu hal, akan pula berlaku untuk hal lainya”. Dengan demikian, dasar kesimpula yang digunakan merupakan ciri pokok atau esensial dari dua hal yang dianalogikan.
Contoh :

Dalam riset medis, para peneliti mengamati berbagai efek dari bermacam bahan melalui eksperimen binatang seperti tikus dan kera, yang dalam beberapa hal memiliki kesamaan karakter anatomis dengan manusia. Dari kajian itu, akan ditarik kesimpulan bahwa efek bahan-bahan uji coba yang ditemukan pada binatang juga akan terjadi pada manusia.

c. Hubungan Kausal (Sebab Akibat)
Penalaran induktif dengan melalui hubungan kausal (sebab akibat) merupakan penalaran yang bertolak dari hukum kausalitas bahwa semua peristiwa yang terjadi di dunia ini terjadi dalam rangkaian sebab akibat. Tak ada suatu gejala atau kejadian pun yang muncul tanpa penyebab.
Contoh :
Ketika seorang ibu melihat awan tebal menggantung, dia segera memunguti pakaian yang sedang dijemurnya. Tindakannya itu terdorong oleh pengalamannya bahwa mendung tebal (sebab) adalah pertanda akan turun hujan (akibat).


PENALARAN DEDUKTIF
Penalaran deduksi adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari sesuatu yang umum (prinsip, hukum, teori atau keyakinan) menuju hal-hal khusus. Berdasarkan sesuatu yang umum itu, ditariklah kesimpulan tentang hal-hal khusus yang merupakan bagian dari kasus atau peristiwa khusus itu.


a. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penalaran yang menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan sebuah kesimpulan yang merupakan proposisi yang ketiga. Proposisi merupakan pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung didalamnya.
Contoh:
Premis mayor : Semua cendekiawan adalah pemikir
Premis minor : Soekarno adalah cendekiawan
Kesimpulan : Jadi, Soekarno adalah pemikir.

b. Entinem
Entiem adalah suatu proses penalaran dengan menghilangkan bagian silogisme yang dianggap telah dipahami.
Contoh:
Berangkat dari bentuk silogisme secara lengkap:
Premis mayor : Semua renternir adalah penghisap darah dari orang yang
sedang kesusahan
Premis minor : Pak Harto adalah renternir
Kesimpulan : Jadi, Pak Harto adalah peghisap darah orang yang
kesusahan.Kalau proses penalaran itu dirubah dalam bentuk entinem, maka bunyinya hanya menjadi ”Pak Harto adalah renternir, yang menghisap darah orang yang sedang kesusahan.”


Contoh Fakta Penalaran :

“Pelaksanaan pesta demokrasi pemilihan bupati dan walikota di seluruh wilayah Indonesia semakin mengkhawatirkan”



Data-Data yang membuktikan:


“Perlu pengkajian kembali terhadap pemilihan kepala daerah. Selama ini sistem pemilihan langsung terhadap calon pimpinan kepala daerah banyak menuai masalah,”

“sejumlah kantor DPRD dibakar, kantor bupati dan banyak fasilitas lain yang dihancurkan massa. Hal itu memprihatinkan bagi pihaknya sehingga perlu mencarikan sistem yang dapat meminimalisasi terjadinya masalah tersebut”

“masalah-masalah itu timbul akibat ketidakpuasan salah satu calon. Dimana biasa bagi calon yang memiliki uang lebih banyak akan melakukan tindakan perlawanan saat dirinya kalah bersaing dalam pertarungan.

Menurut Pendapat saya:

*Pelaksanaan Pemilu seharusnya diterapkan pengawasan yang ketat baik dari segi teknik dan manajemenya sehingga pelaksanaan pemilu dapat berlangsung atau berjalan dengan baik sebagaimana yang telah diharapkan.*

*kita sebagai warga harus memilih pemimpin dari hati nurani kita sendiri  bukan karena dorongan,paksaan atau sogokan yang berupa uang. contohnya pada saat calon berkampanye mendengarkan apa visi-misi,perencanaanya kedepan seperti apa dan  usaha-usaha apa yang telah dia capai sebelum dia mencalonkan diri sebagai pemimpin.disamping itu tidak seharusnya kita berkampanye hitam di sosmed yang dapat mempengaruhi orang-orang sehingga menurunkan integritas dari salah satu calon boleh kita berkampanye tapi harus berkampanye yang positif .


Kesimpulan:
“Bijaksanalah  menggunakan suara anda dalam pemilu jangan sampai hak pilih anda bisa dibeli orang lain”


Referensi:
id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
https://www.google.com/search?hl=id&sclient=psy-ab&q=pengertian+penalaran&oq=pengertian+penalaran&gs_l=
http://www.radioevella.com/news/kabar-palangka-raya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar